Senin, 01 November 2010

MEMULAI BISNIS DARI KECIL

"sesungguhnya Allah swt tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah nasibnya sendiri-sendiri..."
(Q.S. Ar-Ra'd: 13)

Apabila Anda tertarik untuk membina sebuah bisnis tanpa mengganggu pekerjaan tetap Anda, Anda mungkin telah membayangkan suatu bisnis yang kecil ukurannya, mudah dijalankan, dan tidak memerlukan modal yang besar.

Walaubagaimanapun, berbisnis adalah sesuatu yang berkaitan dengan mengambil resiko dan peluang yang ada dengan disokong oleh aset dan koneksi terpercaya. Sifat keberanian menghadapi cabaran dan mengambil resiko adalah tangga kejayaan sesebuah bisnis, maupun yang kecil ataupun besar.

Berbisnis memerlukan seseorang itu bekerja untuk diri sendiri tanpa aturan dari bos atau pihak atasan. Artikel ini akan mengkaji bagaimana seseorang itu bisa memulai sebuah bisnis dan peluang bisnis yang popular pada zaman ini.


Apakah itu bisnis? Secara definisi, bisnis adalah sebuah perusahaan yang mendapatkan untung dari penyediaan produk atau servis. Harapan untuk pendapatan untung (yaitu perbedaan antara hasil dan biaya perniagaan) adalah pendorong bagi seseorang atau sesebuah perusahaan untuk memulai dan memperbesarkan bisnis mereka. Perlu diketahui bahwa pemilik bisnis akan mendapat hasilnya jika mengambil resiko dalam menginvestasikan uang dan waktu untuk bisnisnya. Dengan itu, lebih banyak mengambil resiko, lebih banyak pula hasil yang bisa diperoleh.


Pengusaha sukses selalu berkata, untuk memulai bisnis, kita tak usah berpikir dan bermimpi terlalu muluk. Atau, bagi pemula, jangan bermimpi langsung akan mengendalikan bisnis berskala besar. Bisnis harus tumbuh perlahan-lahan, dari kecil menjadi besar dengan meningkatkan pelan-pelan standar dan kualitas produk dan operasi, atau lebih bagus buatlah supaya menjadi kian eksklusif. Selain dari beroperasi secara dan kelihatan unik, perusahaan itu bisa memegang hak kualitas yang tidak terdapat pada bisnis-bisnis saingan lain. Ini akan mebuatkan sesebuah bisnis memperolehi keuntungan daripada kompetisi bisnis (competitive advantages). Tambahan lagi, hal ini tidak hanya akan memudahkan sebuah bisnis memperoleh pelanggan, tapi juga mempertahankan kewujudannya.


Oke, sekarang anda berminat untuk memulakan sebuah bisnis, tetapi yang berskala kecil. Dengan berbekalkan kemahuan ini, apa yang perlu difahami? Terdapat dua faktor utama yang bisa membantu kita membedakan bisnis kecil dengan gede. Pertama, bisnis kecil adalah bisnis/perusahaan yang dimiliki dan diurus oleh pemilik perorangan dan tidak mendominasikan pasarannya (Griffin & Ebert, 1996, h. 218). Mereka harus wujud di pasaran yang mempunyai saingan yang banyak bilangannya dan tidak ada kesan monopoli. Menjual koran, sayur-sayuran, tandamata, dan mobil terpakai adalah contoh bisnis kecil yang terdapat di dalam pasaran yang sihat. Kedua, bisnis kecil tidak boleh menjadi sebagian dari bisnis yang lain, yaitu, pemilik bisnis hendaklah menjadi pengurusnya, dan dia juga bebas mengurus bisnisnya mengikut kehendak. Bisnis bengkel mobil yang memanufaktur alat gantinya sendiri adalah bukan tergolong dalam bisnis kecil karena ia bisa memerlukan dua atau lebih pemilik dan pengurus. Untuk itu, bisnis kecil memerlukan seseorang itu bekerja untuk diri sendiri tanpa aturan dari bos atau pihak kanan.


Sebuah bisnis selalunya dimulai dengan 'hanya' suatu ide. Tapi ide itu harus dikombinasikan dengan kerja keras, permodalan dan manajemen yang teratur. Sebagai contoh, membuka sebuah toko buku memerlukan pengusaha bisnis menyewa sebuah toko, mengemaskinikan stok buku, melayan pelanggan, mencatat dan menyimpan riwayat uang keluar-masuk, mengawasi pekerja, dan lain-lain bagian pekerjaan. Manajemen yang baik bisa memberi kepuasan kepada pekerja dan pelanggan bisnis tersebut. Dari situ bukan mustahil sukses akan datang. Segampang itukah?

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:


1) Adakah pasar nyata untuk produk atau servis yang akan Anda hasilkan
Boleh jadi, dalam bayangan anda pasarnya ada. Kenyataannya, pasar untuk produk atau servis anda itu tidak eksis. Misalnya, anda ingin menjual baju hangat yang terbuat dari rajutan. Di daerah dingin, jualan ini pasti punya pasar. Tapi, kalau anda melakukannya di daerah tropis, pasarnya tidak ada.

2) Harus dikenal orang

Itulah sebabnya orang mengenal promosi dan periklanan. Kalau hanya bisnis kecil, modal anda pasti habis bila Anda membuat promosi dan beriklan besar-besaran. Promosi harus seiring dengan saiz bisnis Anda. Sebagai contoh, Anda bisa mencoba iklan baris, seperti di koran atau di internet. Beriklan melalui media ini adalah lebih murah dan bisa menjangkau banyak pelanggan berpotensi (potential customers) untuk mengenali dan sekurangnya tahu mengenai kewujudan bisnis Anda. Selain itu, jangan malu-malu memperkenalkan diri dan bisnis Anda di mana-mana - misalnya dimulai di lingkungan teman-teman sendiri - bahwa Anda sedang mengusahakan bisnis itu.


3) Identifikasi klien ideal anda
Sudah diketahui salah satu fungsi bisnis terpenting adalah untuk menyediakan pelayanan yang baik. Tapi, bila anda melayani orang yang salah, tak ada seorang pun yang akan puas. Misalnya, anda menjual masakan Cina yang lezat tapi penuh MSG kepada seorang pencinta makanan sehat. Ia mungkin tak akan pernah datang lagi ke restoran anda. Karena itu, pertegaskan kepada siapa saja yang kira-kira akan menjadi klien ideal, dan sebarkan bahwa anda menjual produk atau servis yang mereka inginkan.


4) Lebih condong kepada keuntungan ketimbang revenue
Dari hari pertama, sebaiknya anda memfokuskan diri kepada keuntungan. Jadi, kalau bisnis itu kira-kira tidak menguntungkan, jangan kerjakan. Misalnya, membuka sebuah perusahaan sewa mobil di kawasan terpencil atau di perkampungan. Mobil-mobil bertaraf lima bintang tidak akan sesuai jika disewakan di sini karena sewanya pasti tinggi, menyediakan mobil dan truk yang kecil akan dapat membantu menaikkan kadar jualan.


5) Kembangkan keahlian menjual
Bekerja dan berusaha itu sebenarnya 'menjual diri'. Produk atau servis tidak akan bisa terjual tanpa ahli yang menjualnya. Biarpun kecil-kecilan, sebaiknya anda punya tim yang bisa berbicara baik tentang produk/servis anda. Istilahnya, merekalah yang jadi corong bahwa anda punya bisnis itu.


Di mana-mana industri, bisnis kecil sememangnya mempunyai bilangan yang tinggi jika dibanding dengan bisnis besar. Economi sebuah negara yang matang ekonominya, banyak berfondamenkan bisnis-bisnis kecil yang purata mempunyai kurang dari 500 pekerja. Di Jerman misalnya, bisnis kecil telah menghasilkan dua-per-tiga dari Hasil Kotor Nasional negara itu, memberi latihan kepada sembilan dari sepuluh magang dan cantrik, dan memberi pekerjaan kepada empat dari lima orang pekerja. Tambahan lagi, ahli ekonomi berpendapat bahwa bisnis-bisnis kecil adalah sangat penting kepada ekonomi negara-negara membangun, seperti Indonesia, Malaysia, dan Vietnam (Griffin & Ebert, 1996, h. 219). Ia memberi banyak kontribusi kepada sistem economi dengan menciptakan peluang pekerjaan, menaikkan taraf dan innovasi, serta kepentingannya terhadap bisnis-bisnis berskala besar.

Daftar Pustaka:

Griffin, G. & Ebert, R., (1996), Business (4th edn), Prentice-Hall International, New Jersey.

Ozair, M., (2002), Komunikasi Pribadi Mengenai Bisnis Kecil, Kuala Lumpur, Malaysia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar